Selasa, 24 Juli 2012

6 Pertanyaan untuk Landing Page anda

Saat anda mengunjungi satu situs web affiliate, apakah anda bingung halaman situs ini tergolong Landing page atau bukan?
Ok, kalau anda masih bingung bagaimana bentuk landing page,  gampangnya begini. Jika sebuah halaman situs web berisi keterangan singkat atau review mengenai produk atau program tertentu, dan mengarahkan pengunjung kepada produk utama, inilah yang disebut landing page.
Oya, saya kira tidak perlu menjelaskan bagian-bagian landing page lagi. Tapi tenang…saya masih akan berkutat dengan landing page.
Mengapa? Karena landing page adalah portal pembelian anda. So, ini sangat penting menunjang keberhasilan situs web anda. Landing page yang bagus bisa membujuk hati pengunjung untuk melakukan pembelian.
Yah… sebuah situs web affiliate bisa dikatakan berhasil jika ia mampu menjaring banyak pembeli. Dan… apalagi sih yang perlu anda lakukan dengan landing page situs web affiliate anda agar banyak pembeli?
Pertama, fokus pada pengunjung! Anda tidak perlu memikirkan yang macam-macam tentang landing page anda. Fokuskan saja perhatian anda pada pengunjung yang akan datang di situs web anda.
Sama halnya dengan penjualan offline. Kalau ada salesmen yang datang ke rumah, biasanya kita enggan menerima mereka. Meskipun kita tidak harus membeli produk yang mereka tawarkan, kita akan langsung menolak mereka melakukan demo produk.
Kira-kira kenapa ya kita bersikap demikian cuek pada salesmen? Hmmm… mungkin karena kita tidak ingin termakan rayuan mereka dan akhirnya dengan senang hati membeli produk mereka.
Nah, pelajaran yang bisa kita ambil dari kejadian ini? (jadi seperti sekolah ya? ) intinya, orang-orang itu malas kalau mesti membeli (sukanya gratisan! ) Apa lagi kalau membeli barang-barang yang tidak begitu kita butuhkan. Kita biasanya lebih gengsi beli barang di mall daripada dari sales. Anda setuju dengan saya?

Hal yang musti diperhatikan dalam penyusunan landing page

Sekarang kita kembali ke pengunjung situs web. Coba kalau kita posisikan diri kita di posisi pengunjung situs kita. Saat kita melihat landing pages, apa yang akan kita lakukan? Mungkin anda akan berpikiran, “ah! Iklan-iklan nggak penting. Aku nggak butuh barang kayak gini kok! Dan, kita akan langsung menutup halaman situs web itu.
Untuk mensiasati hal ini, kita harus membuat landing page yang “mempesona.” Untuk itu kita perlu bertanya pada diri sendiri. Pertanyaan ini tentu untuk mengkritisi landing page yang anda buat.
  1. Apa landing page ini sudah cocok seperti ini?
  2. Apa landing page ini sudah seperti yang saya bayangkan sebelumnya?
  3. Kalau saya jadi pengunjung, apa saya akan tertarik dengan produk yang dipromosikan?
  4. Apakah landing page ini sudah terlihat meyakinkan?
  5. Apakah semua keunggulan produk dan testimoni yang saya pasang di situs ini tampak terpercaya?
  6. Kira-kira loading ke halaman ini cepat atau tidak?
Ok. Sekarang coba kita lihat landing page kita masing-masing. Dan, ajukan pertanyaan di atas untuk mengkritik diri sendiri.
Hmm.. kira-kira bagaimana jawabannya? Sudahkah anda merasa puas dengan jawaban anda sendiri? Kalau anda bingung bagaimana mengkritik diri sendiri, atau anda tidak puas dengan jawaban sendiri, silakan meminta bantuan orang lain. Anda bisa menginterogasi mereka dengan pertanyaan di atas. Setidaknya, anda bisa mendapat jawaban yang lebih objektif.
So, selamat mengkritik diri sendiri untuk  menghasilkan sebuah landing page yang berkualitas.

source

Senin, 23 Juli 2012

7 Cara Efektif Mengubah Landing Page

Berubah adalah hukum alam termasuk mengubah sesuatu misal mengubah landing page ataupun web site. Berubah adalah kebutuhan. Mengapa saya berpendapat demikian?
Ya, ini ada hubungannya dengan landing page anda. Jika anda ingin terus memikat pengunjung, jangan pernah ragu untuk mengubah landing page anda. Jika landing page anda sudah bisa menggaet banyak pembeli, anda masih harus berpikir untuk mengubah landing page anda.
Tapi, jangan sembarang mengubah landing page. Ada beberapa langkah yang wajib anda perhatikan dalam melakukan perubahan. Tujuannya, sudah pasti menambah pembeli dan menjaring sebanyak mungkin contact pengunjung.
Selain itu, perubahan ini juga bisa anda buat jika anda ingin membuat image situs web anda berubah. Ah! Saya jadi ingat kenapa banyak brand-brand terkenal mengubah logo mereka. Misalnya saja logo bank-bank nasional.
Ok… sekarang kita bahas perubahan yang bisa anda lakukan dengan landing page anda.

Bagaimana cara mengubah landing page ?

1. Buat perubahan halaman
Pikiran untuk mengubah halaman sebaiknya sudah anda camkan dalam hati kecil anda jauh sebelum anda mulai membuat sebuah landing page. Maksudnya bagaimana? Begini, ketika anda mulai membuat satu landing page, anda juga harus punya cadangan desain landing page yang lain. Misal, tentang desain perubahan newsletter.
Maka sewaktu-waktu anda memutuskan untuk melakukan perubahan, anda sudah siap.
2. Buat riset kecil-kecilan
Riset ini berguna untuk mengetahui apa yang pengunjung anda cari dari situs web anda. Pelajari juga produk apa yang biasa mereka cari. Dan, silakan buat gambaran pengunjung ideal yang biasa mampir ke situs anda. Ingat, selanjutnya ubah landing page anda sesuai dengan tipe pengunjung sasaran anda.
3. Hapus bagian landing page yang tidak perlu
Pengunjung datang ke situs anda karena mereka ingin hal-hal yang spesifik. Mereka ingin segera dapat apa yang mereka cari. Jadi, jangan buyarkan konsentrasi mereka dengan bagian yang tidak penting.
Warna dan tipografi sebenarnya bermanfaat untuk situs anda. Dua hal ini bisa jadi arahan pengunjung. Tapi, jangan membuat terlalu banyak gambar yang bisa menyita perhatian pengunjung anda. So, koreksi semua gambar yang anda tampilkan. Jika berlebihan segera hapus!
4. Pindahkan navigasi
Anda bisa membuat selingan dengan memindahkan navigasi anda. Tapi, jangan pindahkan bagian navigasi yang tempatnya sudah diakrabi pengunjung. Misalnya tentang letak link anda.
5. Fokus
Tujuan utama landing page itu mencegah pengunjung anda pergi kemana-mana. Jadi, sebisa mungkin jangan biarkan pengunjung anda mengklik bagian selain promosi produk anda.
6. Tanyakan email saja
Jika anda meminta pengunjung mendaftar di newsletter, tanyakan saja alamat email mereka. Hindari bertanya terlalu komplit. Pengunjung bisa beranggapan situs web anda terlalu birokratis.
7. Tes, tes, dan tes
Setelah menyelesaikan semua desain landing page yang baru, jangan lupa untuk menguji coba. Nah, kemudian lagi-lagi anda harus bertanya pada diri sendiri.
  • Apakah semua bagian landing page sudah fokus pada pembelian?
  • Apakah iklan yang anda buat sudah bisa menyampaikan pesan untuk membeli?
  • Sudahkah anda mengurangi bagian yang membuyarkan konsentrasi pengunjung?
  • Apakah landing page ini bisa meningkatkan kualitas brand anda?
Yup!! jangan sembarang mengubah landing page ya… Sesuaikan dengan kebutuhan anda. Selamat berubah… saya yakin anda dapat mengubah landing page menjadi dinamis dan tidak  membosankan.

 source

Minggu, 22 Juli 2012

Tips dan trik menciptakan landing page yang memukau

Menciptakan landing page yang memukau
Apapun yang anda hadapi, jadi affiliate mesti harus terus lanjut dan berjuang untuk menarik mendatangkan banyak traffic dengan menciptakan landing page yang memukau.
Anda setuju dengan saya? Kalau iya, anda pasti ingin tahu lebih banyak tentang affiliate program. Benar?
Nah, setelah anda mengetahui bagian-bagian dari landing pages, sebaiknya segera cari strategi untuk membuat landing pages yang mak nyuuus.


Membuat landing pages itu ada formulanya. Agar pengunjung mau berlama-lama mampir di situs anda, ada tips dan trik yang harus anda terapkan di landing pages anda.
Ok…saya mau tanya apa anda perlu tips dan trik ini? Kalau jawaban anda iya, anda boleh nyontek tips dan trik itu di bawah ini. Dijamin, landing page anda pasti jadi ciamik! Tentu, kalau anda benar-benar menerapkan semua tips dan trik ini.
  • Buat tampilan yang sederhana
    Meski pengguna internet semakin meningkat dari tahun ke tahun, masih banyak orang yang enggan browsing di internet. Mengapa? Pertama, banyak yang ogah berlama-lama dengan layar monitor. Kedua, berhubungan dengan billing atau tariff internet yang masih mahal.
Jadi, saat mengakses internet mereka cenderung cepat-cepat dan melihat halaman situs web seperlunya saja. pengunjung tidak akan membuang waktu dan uang hanya untuyk melihat hal yang tidak berguna buat mereka.
Nah, jika begini bagaimana anda bisa memasarkan produk affiliate anda?
Inilah perlunya membuat landing pages yang ringan dan sederhana. OK… untuk membuat yang demikian itu mudah. Jangan memasang gambar-gambar yang tidak penting. Ini malah bisa membuat kesan situs web anda terlalu rumit.
Selain itu, terlalu banyak gambar bisa membuat konsentrasi pengunjung buyar kemana-mana. Jadi, isi halaman ini dengan paragraph pendek yang tulisannya ringan, atau susun produk anda dalam bentuk list (daftar).
Dengan menampilkan halaman yang sederhana, justru anda bisa memfokuskan mata pengunjung langsung pada produk-produk anda. Selain itu, halaman yang sederhana juga terbukti lebih disukai pengunjung. Mungkin, karena kesannya yang personal.
  • Loading yang cepat
    Anda mesti ingat, kesempatan anda untuk membetot perhatian pengunjung itu sangat singkat. Jadi, loading halaman ini harus cepat. Kalau loadingnya lama, pengunjung tidak akan toleran. Sebelum halaman anda tampil penuh, mereka sudah undur diri dari situs web anda. “Ah! Males. Loadingnya lama.” Begitu kata pengunjung.
So, hindari pasang gambar yang tidak penting.
  • Sesuaikan headline dan teks penawaran
    Tentunya headline dan teks penawaran harus saling berkaitan dan relevan dengan keyword anda. Dengan cara ini pengunjung tidak akan mudah lupa produk anda.
Oya, jangan lupa untuk membuat landing page yang berbeda tiap keyword. Meskipun produk yang anda tawarkan dalam setiap landing page itu sama.
Mengapa anda perlu repot begitu? Karena berdasar pengalaman para top affiliate, cara ini cukup berhasil menaikkan penjualan.
  • Tambahkan keterangan gambar (image caption)
    Kenapa anda mesti menambahkan keterangan di bawah gambar yang anda pajang? Ternyata, pengunjung itu lebih suka menikmati gambar dari pada tulisan yang panjang. Dan, mereka juga biasanya tertarik pada keterangan gambar (image caption) yang ditampilkan.
Jadi, agar anda punya lebih banyak waktu bersama pengunjung anda, segera tambahkan caption di gambar yang anda pajang.
  • Gunakan testimoni
    Anda bisa memajang testimony tentang produk affiliate di situs web anda. Silakan minta ke merchant anda satu yang paling manjur dan asli buatan pembeli produk affiliate anda. Ini bermanfaat untuk membuat pengunjung anda kepincut dan tertarik untuk ikut coba membeli.
  • Buat variasi landing page
    Untuk memperbesar kemungkinan pengunjung membeli produk anda, coba buat variasi landing page. Nah, dari sini anda bisa lihat kira-kira versi landing page mana yang paling banyak menarik pengunjung. So, seterusnya anda bisa pilih versi ini untuk dipajang di situs web anda.
Usaha anda membuat landing pages sebaik mungkin pasti tidak akan sia-sia. Karena, landing page yang mampu memukau pengunjung pada akhirnya akan meningkatkan penjualan produk. So, tunggu apa lagi? Segera tunjukkan bagaimana anda dapat menciptakan landing page yang memukau.


Sabtu, 21 Juli 2012

Membuat Halaman Perayu


Apa itu Halaman Perayu? Ya, landing pages!
Anda merasa asing dengan landing pages?
Landing pages atau promotion pages adalah halaman khusus untuk mempromosikan produk yang kita pasarkan. Fungsi halaman ini supaya pengunjung tertarik terhadap produk yang ditawarkan. Lalu melakukan action.
Action apa?
Ya… jelas tindakan membeli atau memesan produk affiliate yang anda tawarkan dalam situs web. Atau paling tidak pengunjung meninggalkan emailnya.
Maka, tidak heran banyak yang bilang kalau landing pages itu digunakan untuk promosi yang berbayar. Halaman yang merayu pengunjung untuk membeli produk anda.
So, anda wajib buat landing pages yang mampu membuat pengunjung penasaran. Agar, pengunjung tidak hanya numpang lewat saja di situs web anda.

Membuat halaman perayu / landing pages yang menarik

Banyak hal yang bisa kita letakkan dalam landing pages. Mulai dari informasi mengenai produk tersebut, fitur-fitur dan testimoni pengguna. Soal bentuk, landing pages tidak serumit yang anda bayangkan. Bahkan biasanya hanya berupa navigasi sederhana.
Ok…anda mau tahu bagaimana halaman perayu /landing pages yang mak nyuss…?
Yang perlu anda ketahui, dalam landing pages ada empat bagian penting yang tidak boleh dilupakan.
1. Page headline (kepala halaman) dan ringkasan penawaran.
Page headline dan ringkasan penawaran biasanya dibuat sesuai dengan isi iklan situs web yang pernah dipublikasikan. Dan tentu page headline ini berada di bagian paling atas.
Sedangkan untuk teks penawaran umumnya memiliki ukuran font lebih kecil dari headline. Karena, headline itu sudah memberi penawaran yang cukup jelas. Jadi tidak perlu menonjolkan bagian ringkasan penawaran.
2. Tampilan pendukung
tampilan pendukung itu bisa berupa gambar dari produk yang ditawarkan situs web anda. Jadi, gambarnya harus menarik! Kalau tidak menarik, mana ada pengunjung yang berminat membeli?
Karena, pembeli itu pasti tidak hanya mementingkan isi produk tapi juga tampilannya. Ya… visual thinking gitu lah. Mata kita kan melihat dari bungkusnya dulu, tidak langsung isinya.
Dan, pastikan saat membuat landing pages ini, anda juga tampilkan link affiliate anda dalam gambar produk.
3. Gambaran tentang keunggulan produk
Sebisa mungkin buat tulisan singkat yang menggambarkan keunggulan produk yang anda pasarkan. Tapi, jangan terlalu panjang. Meski produk anda sangat bagus sekali, sebaiknya jangan berlebihan menyampaikan. Cukup ungkapkan dalam 4-5 baris.
Formatnya bisa anda buat dalam bentuk daftar berurutan. Dan, tebalkan tulisan yang menyatakan keunggulan si produk. Hmmm… dan lagi-lagi jangan lupa untuk menyisipkan link affiliate anda dalam tulisan yang anda buat.
4. Ajakan untuk membeli
Anda pasti pernah menjumpai tulisan “click here,” “Go,” atau “visit site.” Ya, itu cara yang biasa dipakai dalam situs web untuk mengajak pengunjung melangkah ke bagian situs web yang lain.
Tapi, cara itu kuno, sudah jadul, ketinggalan jaman. Anda bisa membuat kalimat persuasive lain yang lebih “ces pleng” menarik pengunjung. Missal, “download ebook gratis di sini,” atau “ada diskon 50%.”
Nah, sekarang anda siap berkreasi dengan landing pages anda? Jangan terburu-buru. Anda bisa browsing dan melihat-lihat situs web yang memiliki landing pages. Siapa tahu anda dapat inspirasi dari sana. Segera buat halaman perayu  / landing pages web anda.

source

Jumat, 20 Juli 2012

Menjadikan Blog sebagai Landing Page

Masih bingung soal landing page?Khususnya kaitannya dengan Menjadikan Blog sebagai Landing Page anda. Tak sabar? Silahkan langsung disimak....

Landing Page

Landing page adalah halaman tujuan pengunjung. Begitu pengunjung mengklik sebuah link, entah dari hasil anda menebar link dengan berkomentar maupun lewat iklan, arahnya menuju halaman tersebut. Baru kemudian diteruskan ke halaman produk affiliate anda.
Bentuknya bisa berupa berupa halaman penjaring email seperti di sini. Atau landing page buatan Mas Imam seperti di sini.

Fungsi Landing Page

Fungsi landing page adalah memperbesar ketertarikan orang untuk bergabung; memperkecil penolakan dari pengunjung; menjaring alamat email; dan sekaligus mempre-sell produk yang anda promosikan.
Tentu pengunjung akan lebih mudah untuk diminta meninggalkan email dibanding langsung diminta membeli. Karena itu landing page menjadi penting. Begitu mereka meninggalkan emailnya, berikutnya anda bisa terus mem-follow upnya lewat email marketing.
Sebaiknya landing page anda memiliki tujuan yang jelas dan fokus. Apakah untuk langsung mengalirkan penjualan dengan mengantarkan ke link affiliate anda. Atau hanya untuk menjaring email anda saja. Ini sangat penting terutama kalau anda menggunakan iklan berbayar. Agar anda bisa mengukur tingkat efektivitas iklan anda. Dari sekian rupiah yang anda keluarkan untuk beriklan, bisa dihitung berapa sales atau email yang terjaring.

Membuat landing page di blog

Nah, yang menarik membuat landing page bisa dilakukan dengan mudah di blog.
Yang penting, dalam membuat landing page di blog, selain tentu memaparkan informasi produk beserta manfaatnya pada pembeli, adalah perlunya menambahkan testimoni personal anda. Bagaimana penilaian anda terhadap produk tersebut dan manfaat yang anda rasakan.
Dan tentu yang lebih penting lagi, pastikan link affiliate anda tercantum. Usahakan di landing page tak banyak gangguan yang bisa memecah konsentrasi pengunjung. Untuk itu, materi yang tak berhubungan sebaiknya disingkirkan. Agar pengunjung hanya fokus membaca apa yang anda tawarkan di dalam landing page.

Sabtu, 14 Juli 2012

Submit Artikel Dapet Backlink | Traffic dan Duit

Submit Artikel Dapet Backlink Traffic Duit

Layanan Berikut Lumayan untuk Tambah Pundi-pundi penghasilan Buat Blog Sobat dan Bukan Scam karena situs Submit berikut sudah Tenar.
Selain itu Secara Otomatis memberikan kita Backlink dan Traffic untuk Artikel Blog Kita. Karena Ketentuannya kita hanya menulis Ringkasan Artikel jadi Bila pengunjung Penasaran untuk baca artikel sepenuhnya maka mereka akan menuju blog kita, Nanti Kita akan diberikan tempat Pasang Link untuk Sumber Artikel Tersebut.
Layanan ini Bernama ‘Shvoong’. Shvoong  adalah pusat ringkasan tingkat dunia yang menawarkan banyak ragam ringkasan dalam 34 bahasa ( termasuk Bhs Indonesia ), Shvoong bertujuan meringkas semua yang pernah ditulis sepanjang sejarah manusia dalam bidang sastra dan riset sains, sehingga memberi Anda intisari pengetahuan manusia. Semua ringkasan tersebut ditulis oleh member Shvoong yang tidak hanya menularkan pengetahuan mereka kepada semua orang, tapi juga memperoleh royalti dari kerja mereka. Situs ini bukan bermaksud mengganti hal yang sebenarnya-buku maupun hasil kajian -dengan ringkasan, namun berfungsi sebagai sarana yang membantu Anda berenang di lautan informasi.
Mari, baca dan nikmati! Dan dalam waktu yang sama, Mari, tulis dan dapatkan penghasilan!.
Shvoong berharap anda mengundang teman untuk bergabung dalam komunitas penulis Shvoong. Untuk tiap penulis baru yang bergabung di Shvoong berkat undangan anda, anda akan mendapatkan pembayaran yang sama seperti yang ia dapatkan (maksimum sampai $100). Payout = $10

Untuk tujuan ini, Istilah “Pengundang” adalah orang tersebut mengundang seorang teman untuk mendaftar ke Shvoong.com (“Situs”) dan “Teman yang Diundang” adalah orang yang diundang untuk mendaftarkan diri ke Situs.

Teman yang Diundang harus belum pernah terdaftar di Situs ini sebelumnya.

Jika Teman yang Diundang mendaftarkan diri ke Situs dan memberikan Ringkasan, maka Pengundang akan mendapatkan uang sejumlah Komisi yang diterima Teman yang Diundang, maksimum $100.

Shvoong.com berhak untuk menahan pembayaran kepada Pengundang, jika Teman yang Diundang melanggar Syarat-Syarat Utama.

Jika Berminat Silahkan Gabung di sini :http://id.shvoong.com

Jika Sudah daftar segera Ambil Link ref Sobat dan Postinglah Artikel seperti ini Supaya Cepat dapat Reff. Sobat Bisa Copas Artikel ini Tapi Jangan Lupa Hapus Link Ref saya.

Terimakasih..semoga Bermanfaat
Submit Artikel Dapet Backlink | Traffic dan Duit 10out of 10 based on 10 ratings. 10 user reviews.

Minggu, 08 Juli 2012

Kisah Pengorbanan Seorang Adik

pengorbanan seorang adik
Sebuah Pengorbanan Cinta
Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu ditangannya. “Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!”
Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!” Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus-menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas.

Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!” Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus.

Saya mendengarnya memberengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik… hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?” Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku.” Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!” Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.”

Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimimu uang.” Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).

Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!“ Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?” Dia menjawab, tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?” Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…” Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.” Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. “Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!”

Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..” Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. “Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya. “Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…” Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.

Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26. Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.” Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut.

Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi. Suatu hari, adikku di atas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. “Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?” Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah, “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!”
“Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29. Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, “Kakakku.” Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. “Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sendoknya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.”

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.” Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

Bisakah kita memiliki jiwa besar seperti si adik yang seperti dalam cerita, … tapi bagaimanapun, yang namanya Saudara patut kita jaga dan kita hormati, apakah itu seorang adik atau seorang kakak. Karena apa arti hidup kalau tidak bisa membahagiakan sodara dan keluarga kita.

sumber